waktu dhuha

''Demi waktu dhuha. Dan demi malam
apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak
akan meninggalkan kamu dan tidak pula
membencimu. Dan sesungguhnya akhir itu
lebih baik bagimu dari permulaan. Dan
kelak Tuhanmu pasti memberimu karunia-
Nya, lalu hati kamu menjadi puas.''
(QS Addhuha [93]: 1-5).

Waktu dhuha adalah salah satu waktu
yang Allah SWT sebut di dalam Alquran
dan bersumpah dengannya. Ia tidak
disebut dan tidak pula dijadikan
sumpah kecuali memiliki hikmah yang
tersirat di baliknya.

Dhuha memiliki arti permulaan siang
atau awal terbitnya matahari. Ia juga
bisa diartikan sebagai waktu siang,
lawan kata malam.

Di dalam Alquran, Allah SWT
menjelaskan bagaimana waktu siang
semestinya digunakan untuk mengerjakan
aktivitas yang produktif, sebagaimana
firman-Nya, ''Dan Kami jadikan waktu
siang untuk mencari penghidupan.'' (QS
Annaba [78]: 11).

Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan
orang-orang seperti ini, ''Ya Allah,
berikanlah keberkahan kepada umatku di
waktu pagi mereka.'' (HR Attirmidzi).
Kenapa waktu pagi? Karena ia menjadi
awal di mana aktivitas sepanjang siang
siap dimulai.

Di siang hari, Nabi Muhamamd SAW
mengingatkan mereka agar tidak terlena
dalam aktivitas kerja mereka,
menyempatkan waktu untuk mengerjakan
shalat dhuha. Sahabat Abu Hurairah
berkata, ''Rasul SAW pernah memberikan
wasiat tiga hal kepadaku, yaitu puasa
tiga hari di tengah bulan (Hijriah),
shalat dhuha, dan shalat witir sebelum
tidur.'' (HR Bukhari dari Abu
Hurairah).

Allah SWT juga menjelaskan bagaimana
waktu malam seharusnya digunakan untuk
beristirahat. Allah SWT
berfirman, ''Dia menyingsingkan waktu
pagi dan menjadikan waktu malam untuk
beristirahat.'' (QS Al-An'am [6]: 96).

Begitulah Allah SWT mengarahkan
manusia untuk memanfaatkan putaran
waktu dengan baik dan tepat. Di sisi
lain, Dia mengingatkan manusia agar
tidak terlena dalam aktivitas kerja
mereka di sepanjang siang, dan
terlarut dalam istirahat mereka di
sepanjang malam.

Saat di malam hari, Allah SWT
membangunkan mereka agar tidak larut
dalam istirahat mereka. Dia
mengingatkan, ''Dan pada sebagian
waktu malam, kerjakanlah shalat
tahajud sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu.'' (QS Al-Isra [17]: 79).

Dari keterangan di atas, Allah dan
Rasulnya seolah hendak mengingatkan
bahwa aktivitas apa pun yang
dikerjakan manusia, di sepanjang siang
dan malam, seharusnya tidak
membuyarkan kesadaran mereka akan
Allah SWT. Dan sebaliknya, ibadah
kepada Allah seharusnya tidak
menghalangi mereka untuk bekerja


wallahu 'alam bisshowb
Kebenaran datangnya hanya dari ALLAH

Comments